Thursday, June 6, 2013

From afar


Malam ini langit kelihatan enggan memancarkan keindahannya, gelap sepi tanpa bintang, seperti mencerminkan hati seorang gadis yang sedang menatapnya, Lista. Tatapannya kosong memandang langit, berbanding terbalik dengan pikirannya yang penuh dan kacau.

"I miss you Bri.." Gumam Lista.

"I miss you too Lis.." Ucap seorang pria di sampingnya perlahan. 

"It's been a year since you've left.. and i don't even know how to heal my heart, how to forget things about you, how to move on with my life, it seems everywhere i go reminds me of you.." 

Lista melanjutkan kata-katanya sambil terus memandang ke langit, menyeka air mata yang tanpa sadar mengalir di pipinya.

"I know..." Ingin rasanya Brian memeluk erat Lista, memastikan bahwa wanita yang dicintainya itu baik-baik saja, setidaknya pelukan hangatnya akan mengurangi sedikit beban Lista.

"I just want you to know, that i love you more than you could imagine.. I keep watching you from afar, i keep take care of you, meskipun sekarang kita udah gak bersama.." Lanjut Brian sambil menatap wajah Lista yang masih memandang ke arah langit. 

Hati Brian hancur rasanya, ia yakin Lista merasakan hal yang sama. Hati mereka ingin menyatu, secara raga mereka ingin bersama, namun apa daya jika takdir mengatakan hal yang berbeda.

"I have to go now.. I just want you to know, to feel, kalau aku gak akan kemana-mana Lis.. Aku akan selalu mengunjungi kamu, di malam-malam seperti ini, when i feel you need me the most.. Meskipun kamu sekarang gak melihat aku secara nyata, but i know, you feel me.. dan satu hal, i keep watching you from afar.." 

Brian perlahan berjalan menjauhi Lista yang masih berlinangan air mata. Kali ini lagi-lagi tanpa pelukan, tanpa ciuman dan tanpa salam perpisahan, Brian sekali lagi pergi, namun ia tahu, di malam-malam berikutnya, ia akan kembali untuk Lista, untuk memastikan wanita yang ia cintai baik-baik saja.

Kecelakaan naas tahun lalu menghancurkan impian Brian dan Lista untuk selamanya bersama. Mobil yang mereka kendarai ditabrak truk besar dari belakang. Brian yang kala itu menyetir terjepit kursi dan meninggal seketika, sementara Lista menderita gegar otak ringan yang lima bulan kemudian sembuh. Mungkin itu yang namanya manusia boleh berencana, namun Tuhan yang menentukan.